
Temuan Chris yang dinamakan IMSI (International Mobile Subscriber) Catcher tersebut bekerja dengan mengenali terlebih dahulu identitas tiap-tiap telepon yang melakukan panggilan. Di saat telepon mengirimkan sinyal ke menara pemancar operator terdekat, barulah IMSI Catcher bekerja. "Untuk membuatnya tidak sulit karena bahan-bahannya dijual bebas di internet," akunya.
Tujuan Chris adalah membuktikan lemahnya sistem GSM (Global System for Mobile Communications) pada telepon genggam yang digunakan hampir di seluruh dunia. "Sistem GSM terbukti rapuh. Benar-benar rapuh," ungkap Chris.
Cara mendemonstrasikannya, Chris menyadap beberapa percakapan telpon yang sengaja dilakukan oleh sesama peretas di sebuah acara konferensi bernama DefCon. Dengan peragaan tersebut, diharapkan publik tersadarkan bahwa para kriminal dapat melakukan hal yang sama untuk tujuan berbahaya.
Chris berharap penelitiannya dapat mendorong dikembangkannya penerapan standar komunikasi baru yang lebih aman dibanding GSM sebagai sistem generasi kedua sistem telepon genggam yang juga dikenal sebagai sistem 2G
"Pengguna telepon genggam pun sebetulnya memiliki beberapa pilihan untuk melindungi diri mereka sendiri dari penyadapan. Misalnya saja dengan menggunakan telepon 3G ataupun 4G seperti pada iPhone yang di layarnya menunjukkan indikator 3G saat Anda melakukan panggilan," tegasnya.
"Blackberry juga merupakan telepon yang dipastikan aman karena menerapkan enkripsi di panggilannya," tambah Chris.