
Nisa ikut olimpiade bidang ilmu pengetahuan alam (IPA). Dua orang teman bermainnya saat itu juga peserta OSN 2010. Fausziah Nada Rianto, siswi kelas 6 SD 20 Kota Bengkulu, juga bertanding di bidang IPA, sedangkan Tithasiri Audi Rahardjo, siswi kelas 6 SD Xaverius 20 Curug, Bengkulu, berlomba di bidang matematika.
Ketika berita OSN 2010 akan mewawancarai, mereka saling dorong untuk menentukan siapa yang mau diwawancarai duluan. "Kemarin saya duluan, sekarang giliran kamu," ujar Fauziah kepada Tithasiri. Tapi Tithasiri hanya meringis.
Akhirnya Fauziah maju duluan. "Setelah ikut OSN, saya tambah bersemangat menjadi ilmuwan," katanya, Rabu (4/8). Dia lalu mengisahkan ketertarikannya terhadap sains khususnya IPA. Dengan mempelajari IPA, dia bisa memahami kehidupan di alam. "Ketika melihat pohon, saya jadi memperhatikan daunnya menyirip atau tidak," kata siwa yang bercita-cita jadi ilmuwan ini.
Nisa menambahkan, pelajaran IPA juga tidak menjenuhkan karena tak hanya menghafal teori. "Praktikum IPA sangat menyenangkan," ujarnya. Praktikum favorit Nisa adalah observasi susunan otak dan syaraf makhluk hidup.
Tak mau kalah, Tithasiri memberi alasan tentang kesukaannya terhadap matematika. "Saya suka sekali mengutak-atik angka dan rumus," ucapnya. Jika dari utak-atik angka itu, tidak ketemu jawabannya, dia makin penasaran.
Rasa penasaran itu pula yang dirasakan Gede Parisuda Tegeh Putra, siswa kelas 6 SD 3 Banjar Jawa, Singaraja, Bali, ketika gagal menyelesaikan sebuah rangkaian listrik. "Dengan praktikum, kita bisa membuktikan sebuah teori," tutur peserta OSN SD bidang IPA ini.
Karena itu, dia menyenangi percobaan untuk membuktikan sebuah teori. "Jika gagal, kita cari kegagalannya dimana. Memang capek, tapi puas jika tahu jawabannya," tutur anak yang bercita-cita menjadi dosen komputer ini.
Kecintaan terhadap sains, khususnya IPA, juga menerpa peserta lainnya, Trieviena Margareta Jesa, siswi kelas 6 SD Inpres 43 Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat. "Awalnya, waktu kelas 3 diajak membedah burung cuit, kemudian mempelajari organ tubuhnya. Wah ternyata, IPA asyik juga ya, bukan hanya belajar di kelas," tuturnya.
Pengalaman itu rupanya membekas pada diri Trieviena. Setelah itu, praktikum membedah hewan pun menjadi favoritnya. Dia kini mengimpikan bisa mempelajari burung elang. "Burung elangnya tak perlu dimatikan. Cukup dipotret, terus kita pelajari dari foto tersebut bentuk trachea-nya, bentuk paruhnya, serta bentuk organ lainnya," tuturnya.
Dengan berbagai alasan mencintai sains itu, para siswa itu pun menjadi menikmati OSN, kendati diliputi dengan rasa tegang, deg-degan, atau hati berdebar-debar. Seperti halnya pengalaman saat praktikum dan utak-atik angka, pengalaman mengikuti lomba ini membuat mereka seperti "ketagihan" untuk mencoba lomba lagi. Ini pula yang dirasakan Habel Nittalessy, siswa kelas 6 SD Kenari Tinggi 4, Ternate, Maluku Utara. "Saya ingin ikut olimpiade lagi supaya lebih pintar," katanya.(kemdiknas.go.id)