
Persaingan pada kategori Student Project–Perguruan Tinggi sangat ketat. Sebanyak 136 karya dari universitas-universitas di seluruh Indonesia disaring menjadi lima karya sebagai finalis. Tim Jabbing BINUS UNIVERSITY bersaing dengan empat finalis lainnya, yaitu Translator Nusantara (UIN Syarif Hidayatullah), Wayang Turnamen Management System: Taekwondo (Institut Teknologi Bandung), Elves (Institut Teknologi Telkom), dan Nusantara View (Institut Teknologi Surabaya).
"Keberhasilan tim Jabbing ini tentunya sangat membanggakan karena merupakan 'tiket masuk' ke ajang The Asia Pacific ICT Awards 2010 (APICTA) yang akan berlangsung di Malaysia pada bulan Oktober mendatang. Saat ini pembinaan lanjutan sedang dipersiapkan, yaitu meliputi pembinaan presentasi dan pengubahan konten materi dalam bahasa Inggris serta perbaikan-perbaikan aplikasi", jelas Ketua Program Studi Ilmu Komputer Fredy Purnomo seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (4/8/2010)
Jabbing adalah sistem yang menganalisis dan mengontrol kamera pengawas. Sistem ini dapat mendeteksi objek-objek yang terlihat oleh kamera pengawas dan membedakan apakah objek tersebut tas, manusia atau benda lainnya. Jabbing kemudian akan menghitung lama benda tersebut berada di area pengawasan kamera dan akan memberikan peringatan ketika benda tersebut cukup lama berada di area tersebut. Selanjutnya, operator akan menganalisis lebih lanjut apakah benda tersebut merupakan tas yang tertinggal, orang yang sedang tertidur ataukah benda lain yang mencurigakan.
Jabbing didesain untuk dapat sesuai dengan kamera pengawas berbasis IP Camera dan CCTV. Jabbing akan sangat bermanfaat jika digunakan di area publik seperti bandara, stasiun kereta, lobi hotel atau gedung/ruang yang bisa diakses publik, sehingga bisa membantu operator pengawas jika ada hal-hal yang mencurigakan.
INAICTA 2010 merupakan ajang karya cipta kreativitas dan inovasi teknologi komunikasi dan informasi berskala nasional yang diselenggarakan oleh komunitas teknologi informasi dan komunikasi di tanah air, dengan dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KEMKOMINFO–RI). Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan apresiasi terhadap karya-karya terbaik di bidang telematika kreasi anak bangsa.
Perlombaan INAICTA 2010 mengusung tema Membangun Kreativitas Digital Untuk Kemakmuran Bangsa, serta terbagi dalam dua kriteria, yaitu Professional dan Student. Penjurian didasarkan pada Uniqueness, dinilai dari keunikan dan kreatifitas aplikasi; Proof of Concept, dinilai dari potensi pasar; Functionalities, dinilai dari kebutuhan pemakai; Project Quality, dinilai dari isi dan standar yang digunakan; serta Presentation, dinilai dari cara presentasi dan tanya jawab.
Selain Tim Jabbing, Binus University juga menjadi finalis lewat aplikasi Jam O' Jam, Smart Taxi, Maestro, dan Limbo. Tahun lalu, Binus University berhasil mendapat penghargaan Merit untuk aplikasi Eye-B-Pod kategori R & D, serta Special Mention Award untuk aplikasi MLM for the Blind kategori e-learning.(okezone.com)