
Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bertekad menjadikan Candi Pustakasala atau Candi Kimpulan sebagai objek wisata pendidikan nan megah.
Di tempat tersebut, masyarakat selain bisa menikmati situs peninggalan zaman Mataram Kuno, juga dapat menikmati museum dan perpustakaan modern. Rektor UII Edy Suandi Hamid mengatakan, untuk merealisasikan tekad tersebut, pihaknya telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp20 miliar. “Untuk anggaran akan ditekan karena UII lebih banyak memberdayakan sumber daya internal," katanya kemarin.
Sesuai dengan rancang bangunan yang telah dibuat, kata dia, Candi Pustakasala menempati lahan seluas 1. 500 meter persegi di lantai dasar perpustakaan. Perpustakaan UII telah dirancang berbentuk U (setengah lingkaran).
Sementara untuk museum akan diletakkan di basement perpustakaan dan berhadapan langsung dengan candi. “Museum yang nantinya dibangun akan dilengkapi berbagai peninggalan sejarah seperti dokumen, gambar dan barang barang lainnya sudah dilakukan sejak sepekan lalu. Sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah dibuat antara UII dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), seluruh dana pemugaran menjadi tanggungan negara. Dana yang telah dialokasikan yakni sebesar Rp3,98 miliar untuk pemugaran dan Rp980 juta untuk penggantian lahan.
“Ditargetkan enam bulan proses pemugaran selesai dan bisa dinikmati oleh masyarakat,” paparnya. Dengan keberadaan candi,museum dan perpustakaan modern di kampusnya ini, kata Edy, pihaknya juga tengah memikirkan kemungkinan adanya penambahan program studi (prodi) baru di bidang arkeologi. Ketua Umum Pengurus Badan Wakaf UII, Lutfi Hasan mengutarakan, objek wisata pendidikan yang akan dibangun UII belum ada niat untuk dikomersialisasikan.
Objek wisata tersebut rencananya akan dibuka untuk umum. Bagi masyarakat yang ingin melihat keberadaan candi ataupun museum tidak akan dipungut biaya.(okezone.com)
Di tempat tersebut, masyarakat selain bisa menikmati situs peninggalan zaman Mataram Kuno, juga dapat menikmati museum dan perpustakaan modern. Rektor UII Edy Suandi Hamid mengatakan, untuk merealisasikan tekad tersebut, pihaknya telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp20 miliar. “Untuk anggaran akan ditekan karena UII lebih banyak memberdayakan sumber daya internal," katanya kemarin.
Sesuai dengan rancang bangunan yang telah dibuat, kata dia, Candi Pustakasala menempati lahan seluas 1. 500 meter persegi di lantai dasar perpustakaan. Perpustakaan UII telah dirancang berbentuk U (setengah lingkaran).
Sementara untuk museum akan diletakkan di basement perpustakaan dan berhadapan langsung dengan candi. “Museum yang nantinya dibangun akan dilengkapi berbagai peninggalan sejarah seperti dokumen, gambar dan barang barang lainnya sudah dilakukan sejak sepekan lalu. Sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah dibuat antara UII dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), seluruh dana pemugaran menjadi tanggungan negara. Dana yang telah dialokasikan yakni sebesar Rp3,98 miliar untuk pemugaran dan Rp980 juta untuk penggantian lahan.
“Ditargetkan enam bulan proses pemugaran selesai dan bisa dinikmati oleh masyarakat,” paparnya. Dengan keberadaan candi,museum dan perpustakaan modern di kampusnya ini, kata Edy, pihaknya juga tengah memikirkan kemungkinan adanya penambahan program studi (prodi) baru di bidang arkeologi. Ketua Umum Pengurus Badan Wakaf UII, Lutfi Hasan mengutarakan, objek wisata pendidikan yang akan dibangun UII belum ada niat untuk dikomersialisasikan.
Objek wisata tersebut rencananya akan dibuka untuk umum. Bagi masyarakat yang ingin melihat keberadaan candi ataupun museum tidak akan dipungut biaya.(okezone.com)