Hal itu pula yang akan menyulitkan para guru yang tak bergelar sarjana untuk memperoleh program sertifikasi dari pemerintah. Padahal, program tersebut mewajibkan seluruh guru di Indonesia berstatus sarjana S1.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Farah Mulyati mengatakan, sebagian besar guru yang belum berstatus sarjana S1 yakni guru yang mendekati masa pensiun. Guru-guru tersebut, lanjutnya, tidak memiliki waktu untuk melanjutkan pendidikannya.
Tingginya angka guru belum sarjana itu, menurut Farah, lantaran pada masa lalu terdapat pendidikan guru setingkat SMA.
“Tapi kami akan terus upayakan agar guru di Depok sudah meraih pendidikan Sarjana S1 sebelum 2014,” jelasnya.
Saat ini, pihaknya tengah mengkampanyekan untuk guru-guru muda di SD hingga SMA terus mengkampanyekan kepada kepala sekolah masing-masing agar para guru melanjutkan pendidikannya minimal Sarjana S1,” katanya kepada wartawan, akhir pekan ini.
Sedikitnya terdapat 2.696 guru berstatus D2, 1014 guru berstatus D1, dan 2.338 guru dengan pendidikan SMA atau sederajat. Dari data tersebut, ternyata masih ada pula guru dengan pendidikan akhir SD sebanyak 651 orang dan SMP 62 orang, 116 guru lainnya tidak jelas pendidikan akhirnya.(okezone.com)
