UGM Berbelasungkawa Meninggalnya Yuniawan Wahyu

http://i.okezone.com/content/2010/10/27/373/387181/2kH0ErnRWi.jpg
Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya salah satu alumni, Yuniawan Wahyu Nugroho, 42, yang menjadi korban letusan Gunung Merapi, Selasa 26 Oktober kemarin.

Ucapan belasungkawa tersebut disampaikan langsung Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (WRSP3M) Prof. Dr. Retno Sunarminingsih, M.Sc., Apt, dihadapan 1.031 lulusan program pascasarjana yang diwisuda di Graha Sabha Pramana, Rabu (27/10/2010).

"Yuniawan adalah wartawan vivanews.com merupakan alumni filsafat UGM angkatan 1987. Untuk itu marilah kita semua menyampaikan rasa ikut bela sungkawa. Semoga almarhum diampuni segala dosanya dan diterima awal baiknya," kata Retno.

Pidato tersebut disampiakan Retno secara spontan diakhir pidatonya dalam sambutan wisuda program pascasarjana.

Dekan Fakultas Filsafat Dr. Muhammad Mukhtasar Syamsudin juga menyampaikan perasaan yang sama atas meninggalnya rekan seangkatannya tersebut.

"Fakultas filsafat sangat berduka atas meninggalnya Almarhum. Dia alumni fakulats filsafat sejak mahasiswa sudah sangat aktif dan giat di bidang jurnalistik," kata Muntasar yang merupakan teman satu angkatannya.

Muntasar, mengaku terkejut saat menerima kabar meninggalnya Yuniawan yang diberitakan oleh media elektronik. Selasa malam, diapun mendapat sms salah satu rekannya yang bekerja di Aliansi Jurnalis Independen yang menerangkan jika Yuniawan sebagai salah sahabatnya telah berpulang.

"Mendapatkan kabar itu kami cukup sedih, karenanya pengurusan jenazah kami melibatkan pengurus fakultas untuk membantu pengiriman jenazah dari Sardjito ke Ambarawa," kata pria asal sulawesi selatan ini.

Dimata Muntasar, dia mengenal almarhum sebagai pribadi yang baik yang memiliki komitmen memperjuangkan aspirasi rakyat melalui media.

"Dengan almarhum, saya kenal baik. Beliau memang memiliki komitmen yang sangat tinggi di dalam menyuarakan apsirasi rakyat dengan jalan yang dipilih dengan menjadi jurnalis," ungkapnya.

Seperti diwartakan di berbagai media, jasad Yuniawan ditemukan di sekitar rumah Mbah Maridjan, Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, berdekatan dengan rumah Mbah Marijan pada Selasa (26/10) malam sekitar pukul 22.00 dalam keadaan hangus terbakar awan panas.

Almarhum kelahiran 1 Juni 1968 itu meninggalkan seorang istri bernama Endah Saptaningsih, 42, dan dua anak bernama Sita Ardiyanti Laksiningtyas, 18, dan Krisnayanti Cahayaningtyas, 13.(okezone.com)