
Salah satu sekolah yang meliburkan siswanya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 7 yang terletak di Jalan Gowongan Kidul, Yogyakarta.
Pengajar di jurusan Pariwisata, Marjiranto, mengatakan, sekolah diliburkan sejak hari ini. "Kami belum tahu sampai kapan sekolah diliburkan. Nanti kami lihat perkembangan situasinya dulu," ujar Marjiranto ketika dihubungi okezone, Jumat (5/11/2010).
Marjiranto menambahkan sejak beberapa hari lalu, proses belajar mengajar di SMK 7 diawali dengan kegiatan membersihkan sekolah dari abu vulkani Gunung Merapi yang terbawa hingga ke sekolahnya.
"Tapi secara keseluruhan, kegiatan belajar mengajar tidak terganggu," imbuhnya.
Dia menjelaskan, meski libur, ada beberapa guru yang berjaga di sekolah. "Kami juga sudah menempelkan pengumuman libur di depan gerbang sekolah. Jadi siswa yang terlanjur datang bisa langsung pulang," tutur Marjiranto.
Sementara, sekolah-sekolah yang tidak berada di pusat kota Yogyakarta masih menjalankan aktivitas belajar seperti biasa.
I Putu Hardani HD, guru SMK Tripraja Bhakti, Bantul, Yogyakarta, menjelaskan sekolahnya tetap mengadakan proses belajar mengajar.
"Dampak letusan Merapi tidak terlalu parah di sini, hanya hujan abu tipis-tipis. Jadi, kami merasa masih aman untuk terus melanjutkan kegiatan belajar mengajar," tutur pengajar pada jurusan Urusan Perjalanan Wisata (UPW) tersebut.
Kondisi yang sama juga terjadi di daerah Bauran. Siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Masyitoh masih belajar seperti biasa. "Siswa-siswa masih aman untuk belajar. Namun, kami meminta mereka mengenakan masker untuk mencegah abu vulkanik masuk ke saluran napas mereka," tutur Latifa, guru di TK Masyitoh.(