
Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal berharap, kegiatan ini dapat membuat nama Indonesia bisa dikenal sebagai bangsa yang dihargai dalam bidang keilmuwan.
"Kami juga punya aset 55 ribu mahasiswa yang kini sedang belajar di luar negeri. Dalam 10-15 tahun mendatang kita akan memiliki banyak ilmuwan handal," ujar Fasli ketika membuka IS2010 I-4 di Gedung Kemendiknas, Jakarta, Kamis (16/12/2010).
Hingga 18 Desember mendatang, mereka akan berdiskusi bersama untuk menginisiasi kolaborasi nyata antara ilmuwan Indonesia di luar negeri dengan para akademisi, sektor swasta, serta pemerintah Indonesia dalam pengaplikasian keilmuan yang dimiliki masing-masing pihak untuk pembangunan Indonesia di berbagai sektor.
Ketua I4 Nasir Tamara menjelaskan,sumbangan pemikiran ilmuwan Indonesia di dunia internasional sangat diharapkan sebagai masukan untuk pengambilan kebijakan pembangunan. "Daripada menyewa konsultan luar negeri, ilmuwan indonesia sebenarnya akan memberikan pengetahuan mereka dengan ikhlas, sebagai sumbangsih kepada bangsa," ujarnya.
Kegiatan ini terbagi dalam 11 klaster keilmuwan yaitu kedokteran dan bioteknologi, energi, informatika dan elektronik, pendidikan, pengembangan wilayah dan lingkungan, rekayasa industri dan robotika, ilmu sosial, humaniora dan ilmu kemanusiaan, percepatan pembangunan ekonomi, inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta teknologi dan ketahanan pangan.
Salah seorang peserta IS2010 I-4 dari klater pendidikan, Putu Pendit, menyatakan, kegiatan ini juga dapat menjadi ajang pertukaran informasi antara ilmuwan dalam dan luar negeri.
"Kita bisa melihat, bagaimana cara mengajar dan belajar, serta pola riset di luar negeri bisa diterapkan di Indonesia," ujar Putu.(okezone.com)