
Hermawan pernah menuntut ilmu di ITS tahun 1965 sebagai E6, sebutan mahasiswa angkatan keenam Jurusan Teknik Elektro ITS. Karena alasan ekonomi dan kerusuhan pasca G 30 S/PKI, CEO sekaligus Founder MarkPlus. Inc ini pun drop out lima tahun kemudian.
Empat puluh lima tahun berselang, Hermawan Kartajaya berdiri di podium Grha Sepuluh Nopember dengan mengenakan toga layaknya wisudawan. Namun Hermawan tidak sedang diwisuda bergelar sarjana, melainkan Doktor Kehormatan. Dia memperoleh gelar tersebut hari Rabu (15/12/2010), sehari setelah Presiden SBY yang juga DO dari ITS memberikan Lecture Guess.
"Cuma kalau SBY jadi presiden, aku kleleran (nasibnya nggak jelas-red)," tutur Hermawan dengan nada bercanda.
Bagi Hermawan, keputusan ITS memberikan gelar Doktor Kehormatan pertama padanya merupakan keputusan yang berani mengingat triple minority yang dia miliki. Maksudnya, Hermawan merupakan kaum minoritas di Indonesia dalam hal agama, etnis, dan mahasiswa DO.
Hooi Den Huan PhD, direktur Nanyang Technopreneurship Center yang turut hadir dalam acara tersebut juga mengakui keberanian ITS memberi gelar Doktor Kehormatan.(okezone.com)