Membuang Mimpi Buruk Para Sarjana

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/04/19/1811192620X310.jpg
SUPERIOR QUANTUM - Bukankah menjadi mimpi buruk, jika seorang mahasiswa terpaksa menganggur setelah bersusah payah menempuh gelar sarjana? Menjadi seorang entrepreneur atau wirausahawan adalah jalan keluarnya.

Memang, banyak hal yang memicu terjadinya pengangguran, seperti pertumbuhan sumber daya manusia dan lapangan pekerjaan yang tidak seimbang. Untuk itu, perlu ada suatu formula ataupun konsep untuk menyelamatkan diri dari mimpi buruk bernama pengangguran, salah satunya dengan menjadi seorang entrepreneur.

Demikian diungkapkan Presiden Ciputra Enterpreneurship Center, Antonius Tanan, Kamis (19/5/2011), di Jakarta. Saat ini, banyak paradigma yang berkembang tentang entrepreneurship atau kewirausahaan. Namun, kurang tepat rasanya jika menilai kesuksesan seorang wirausahawan sangat ditentukan oleh besarnya modal yang dimiliki, karena itu adalah pandangan yang salah. Jika untuk menjadi sopir saja harus belajar, kenapa menjadi entrepreneur tidak?

Antonius mengatakan, ada beberapa tips jitu untuk mendorong seorang mahasiswa dapat menjadi seorang wirausahawan sukses dan handal, yaitu dengan menanamkan salam entrepreneurship yang terdiri dari 3 E; ekonomi sejahtera, ekspresi diri, dan empati sesama.

"Generasi muda harus memikirkan bagaimana cara mencapai ekonomi sejahtera. Meski ukurannya berbeda, tetapi semua punya hak untuk tidak miskin," kata Anton, sapaan akrabnya.

Kedua, ekspresi diri, adalah bagaimana para calon wirausahawan mengekspresikan diri, menggunakan keunikan, kekuatan, serta talentanya untuk mencapai ekonomi sejahtera.

"Karena mencapai sejahtera itu tidak susah, yaitu ketika kita mengerjakan sesuatu yang kita sukai, hidup itu sudah sejahtera," ujarnya.

Terakhir, atau empati sesama, hidup dengan berempati. Menurutnya, para entrepreneur mencapai itu semua setelah susah payah berjibaku dan fokus dalam mencapai tujuan.