
Tercatat ada 2.000 gedung sekolah rusak berat. Sementara, 350.000 warga Suriah kehilangan tempat tinggal. Mayoritas dari mereka kini tinggal sementara di 759 gedung sekolah. "Saya tak mau ambil risiko. Mungkin tahun depan kalau situasi sudah memungkinkan, saya akan mengizinkan anak saya sekolah," kata Hani Salman, warga Damaskus.
Salman yang berprofesi sebagai dokter itu punya dua anak lelaki yang duduk di tingkat sekolah dasar. yang satu berusia delapan tahun. Lalu, satunya lagi, enam tahun. Namun, tulis Xinhua, kecemasan Salman sejatinya mewakili kecemasan banyak ortu di Suriah. Soalnya, infrastruktur sekolah di negara itu terbilang banyak yang porak poranda.
Tercatat ada 2.000 gedung sekolah rusak berat. Sementara, 350.000 warga Suriah kehilangan tempat tinggal. Mayoritas dari mereka kini tinggal sementara di 759 gedung sekolah. Tak cuma itu, rencana pemerintah Suriah pun mendapat kritik pedas. Salah satu penulis di laman propemerintah malah mempertanyakan mampukan kementerian pendidikan Suriah membuka masa sekolah secara serentak di tengah begitu rusaknya infrastruktur sekolah.(kompas.com)






