Tips dan Trik Persiapan SNMPTN

SUPERIOR QUANTUM - Tahu ga kalo setiap tahun banyak Pelajar yang gagal di SNMPTN. Adik2 pelu tahu, banyak yang ga lulus SNMPTN bukan karena mereka ga pintar, tapi karena mereka menyepelekan hal-hal kecil yang ternyata jadi faktor penentu kelulusannya. Nyesek kan kalo km ga lulus SPMB padahal semua soalnya bisa dijawab dengan benar, tapi kamu lupa tanda tangan kehadiran?
Saya ingin share pengalaman Saya dan beberapa teman Saya dahulu di SPMB (nama test sblm SNMPTN). Mungkin ada beberapa hal yang berbeda dari SPMB dan SNMPTN, tapi masih bisa adik2 sesuaikan untuk persiapan tiap tahunnya.

  1. Sadari kemampuan Adik2 saat ini. Biasanya di akhir kelas 2 SMA atau saat memasuki kelas 3. Ada beberapa Bimbel yang melangsungkan simulasi SNMPTN. ikuti saja meskipun ada bagian pelajaran yang mungkin Adik2 belum pelajari. Dari sini, adik2 akan tahu berapa kemampuan yang dipunyai saat ini. Biasanya Bimbel akan memberikan hasil berupa Passing Grade (GO, SSC, dll) atau Nilai Nasional (NF SQ dll) sebagai patokan berapa nilai yang adik2 dapat. Saya secara pribadi lebih menyukai Passing Grade karena penilaiannya lebih statis, tidak berpatokan pada perhitungan nilai orang lain. Ya meskipun ada pendapat yang bilang Nilai Nasional lebih valid dan Passing Grade. Hal ini tidak perlu terlalu dipusingkan, pilih saja salah satu sebagai patokan.
  2. Belajarlah sedini mungkin. SNMPTN bukanlah tes yang bisa dipersiapkan dalam sehari. Adik-adik haruslah meluangkan waktu sebanyak dan sedini mungkin untuk 2 hari spesial tersebut. Banyak teman-teman Saya yang dulu berleha-leha saat di semester ganjil kelas 3 SMA. Tetapi saat masuk ke semester genap, mereka panik karena waktu nya tidak cukup. jadi sebisa mungkin mulailah belajar saat adik2 naik ke kelas 3 SMA.
  3. Belajar dan yang paling sulit. Maksudnya di sini bukanlah belajar dari Matematika IPA atau Fisika, tapi belajarlah dari dari mata pelajaran yang adik2 rasa paling sulit. Tanyakan pada diri sendiri, pelajaran apa yang adik2 anggap paling sulit. Misalnya kayak Saya dulu adalah biologi dan bahasa indonesia. Berikan waktu 2 bulan untuk belajar di pelajaran itu saja. Untuk sementara waktu, lupakan pelajaran lain.
  4. Beri standar yang lebih tinggi dari yang ingin dicapai. Apa jurusan yang adik2 minati?jangan jadikan standar jurusan itu sebagai batasan. Pilihlah jurusan yang punya patokan nilai lebih tinggi. Tapi kalo pilihannya udah yang paling mentok di atas, ya udah, belajar sekuatnya aja sekarang, hehehe. Saya akan beri contoh. Dulu Saya ingin masuk ke Teknik Informatika ITB (IF). Passing Grade nya di 2005 kalo ga salah 63. Maka kalo try out SPMB dulu, yang saya masukan di pilihan jurusan adalah Teknik Kimia ITB (66) dan Teknik Informatika (63). Jadi seandainya Saya gagal pilihan 1 try out, Saya masih bisa ngecek di pilihan 2. Ini hanya berlaku buat try out ya, kalo udah daftar SNMPTN beneran, isi sesuai jurusan yang kalian minati.
  5. Hati-hati dengan hal sepele. Saat adik2 mendaftar SNMPTN. Pastikan semuanya dipersiapkan dengan baik. Perhatikan kertas LJK yang kalian terima, jangan terlipat, rusak atau sobek. Isi dengan benar. LJK jangan sampai kotor. doble cek jurusan yang ditulis jangan sampai salah. Minta bantuan teman atau saudara untuk mengecek form pendaftaran kalian. Pastikan semuanya baik dan benas. Jangan sampai kalian gagal di SNMPTN hanya karena salah tanda tangan tau lembaran LJK kalian tidak terbaca komputer. Pasti nyesek.
  6. Bawa alat-alat yang lengkap. jangan lupa bawa pensil 2B cadangan saat SPMB. peraut pensil, penghapus yang berkualitas dan tisu. maksudnya bawa tisu di sini buat ngelap keringet. Kalo sampe keringet netes di LJK kalian. wassalam.. Jadi berhati-hati ya. hati-hati tapi jangan paranoid jg.
Nah, itu Tips yang bisa Saya sharing saat ini. Silahkan adik2 pelajari dan aplikasikan jika sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Kalo untuk menjawab soal SNMPTN. Saya ada sedikit trik yang Saya gunakan dulu di SPMB.

  1. Berdoa sebelum ujian.  Meskipun sesaat, berdoa penting. Insya Allah semuanya lancar kalo Tuhan mengijinkan.
  2. Kerjakan dari yang pendek. Maksudnya adalah kerjakan dari yang soalnya pendek dan ngga butuh mikir lama untuk menjawabnya. Saya sangat suka Matematika, tapi pelajaran itu justru yang terakhir Saya kerjakan. Soal yang Saya kerjakan di awal adalah TPU bagian non hitungan, kemudian Bahasa Inggris dari No terakhir (mulai dari no 25, 24, 23….sampai soal no 10). Bahasa Indonesia dari no terakhir lalu kerjakan sisanya. Kerjakan soal Matematika/hitungan  setelah itu agar adik2 tidak keburu stres di awal. Tinggalkan soal dengan Bacaan paragraf yang panjang di akhir, karena itu paling menyita waktu dan membosankan.
  3. Lakukan hal yang sama di hari kedua. Pada hari kedua SPMB, urutan pelajaran yang dulu saya kerjakan adalah Biologi, Matematika IPA, Kimia, Matematika IPA dan Fisika. Adik2 bisa menyesuaikan urutannya berdasarkan yang adik2 anggap akan paling cepat bisa dikerjakan.
  4. Tinggalkan soal yang sulit di akhir. Kalo ada soal yang susah dikerjakan, skip aja dl. Jangan sampai menghabiskan waktu di 1 soal yang kalo adik2 kerjakan belum tentu hasilnya benar.
  5. Salin jawaban ke LJK per 10 soal.  Jangan menulis jawaban ke LJK per satu soal, karena akan sangat menghabiskan waktu. Saya dulu mengerjakan 10 soal, lalu salin, kerjain lagi 10 soal, lalu salin. Begitu seterusnya sampai selesai. jumlah soal yang disalin bisa disesuaikan kebutuhan adik2, tapi jangan mengerjakan semua soal baru disalin ya, keburu waktu ujian abis dan adik2 jadi ga sempet nulis jawaban di LJK, kan sayang. Oh ya, satu lagi. Hati2 jangan sampai salah salin, misalnya soal 1 – 10, tapi soal soal no 3 belum kejawab. Jangan sampe salah isi jawaban no 4 ke  no 3 di LJK nya. bisa ancur semua.
Dari Kerja cerdas, Belajar keras dan memakai trik ini, dulu setelah SPMB (6 tahun lalu) Saya bisa mendapat skor 69 si SMPB berdasarkan review SPMB di Bimbel. Lebih dari cukup untuk masuk ITB. Rada pamer ya, hahaha. Tapi maksud Saya adalah untuk memotivasi adik2 dan share, butuh persiapan matang untuk mendapatkan hal yang diinginkan. Ga ada mimpi besar yang bisa didapatkan instan. Semuanya butuh kerja kerja dan konsitensi.
Sekarang ayo belajar, jangan cuma pengen, pengen dan pengen. Tapi kerja, kerja dan kerja!