Empat Hal yang Harus Diperhatikan Saat UN - Les Privat Superior

http://assets.kompas.com/data/photo/2012/05/07/0751293620X310.jpg
Ternyata kegagalan dalam Ujian Nasional (UN) tidak hanya disebabkan pada ketidaksiapan siswa terhadap materi saja. Sebab, banyak siswa yang cerdas dan sebenarnya memperoleh nilai tinggi di UN harus menghadapi kenyataan pahit karena Lembar Jawaban Komputer (LJK) miliknya tak terpindai.

Pemerhati Pendidikan Saufi Sauniwati mengatakan bahwa hal ini terjadi berulang kali di tiap penyelenggaraan UN. Beberapa hal yang membuat LJK akhirnya tidak terpindai saat dilakukan koreksi jawaban adalah cara penghitaman yang salah, mencorat-coret LJK, tidak teliti saat mengisi LJK dan tidak mengisi LJK dengan pensil 2B.

"Saya sempat ikut mengoreksi saat di Cimahi dan itu banyak kejadian seperti itu. Jadi siswa juga diminta disiplin karena yang namanya teknis ini sangat menunjang," kata Saufi di Jakarta beberapa saat lalu.

Pertama, jangan pernah mencoba menggunakan alat tulis selain pensil 2B. Sebab, dalam POS Ujian Nasional (UN) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan wajib menggunakan pensil 2B agar dapat terpindai dengan baik.

"Ada yang waktu itu memakai spidol hitam. Ya jelas tidak bisa terbaca oleh mesin. Jadi guru atau pengawas juga harus awasi peserta UN untuk ini," ujar Saufi.

Kedua adalah cara penghitaman LJK. Sebenarnya, cara penghitaman ini sudah berulang kali dijelaskan. Namun, berulang kali pula, banyak siswa yang masih salah sehingga jawaban tak terbaca.

Yang pasti bulatan harus dihitamkan penuh dan tepat. Sebaiknya juga hindari hanya memberi centang pada LJK dan akan dihitamkan nanti karena dikhawatirkan waktunya tidak cukup.

Ketiga adalah hindari mencorat-coret LJK di bagian yang tidak diminta karena akan mengakibatkan LJK tak terpindai. Salah satunya adalah tanda hitam dipinggir LJK yang merupakan penanda sebaiknya jangan dicorat-coret.

Kemudian jika diminta membubuhkan tanda tangan, maka lebih baik tetap gunakan pensil dan jangan di luar kotak. "Pernah kejadian, anak ini dapat nilai tinggi saat dikoreksi manual tapi saat dipindai tidak terbaca. Karena tanda hitam yang dipinggir LJK itu diwarnai dan ada juga yang malah buat gambar di LJK," ujar Saufi.

Selanjutnya, teliti dalam mengisi LJK. Seringkali siswa lupa menghapus jawaban yang salah sehingga jawaban pada suatu nomor menjadi dobel. Hal ini termasuk saat mengisikan nama dan identitas di LJK. Perbedaan nama atau identitas juga mengakibatkan LJK tak terbaca.

"Misalkan begini, namanya Christian Hadinata. Pada hari pertama dia tulis lengkap. Kemudian hari kedua hanya ditulis C. Hadinata dan hari ketiga Christian. H. Itu tidak akan bisa terakumulasi nilainya sehingga merugikan," jelasnya.

"Jadi jangan iseng dan disiplin dalam teknis pengerjaannya juga sangat penting," tandasnya.(kompas.com)