Tampilkan postingan dengan label UI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UI. Tampilkan semua postingan

Tahun Ini Bebas Uang Pangkal Universitas Indonesia

Universitas Indonesia pada tahun akademik 2013/2014 membebaskan uang pangkal bagi para mahasiswa baru program pendidikan S-1 Reguler, kata Sekretaris UI Prof I Ketut Surajaya, MA dalam siaran pers, Sabtu (2/2/2013).   

Dengan demikian, mahasiswa baru S-1 reguler hanya akan dikenakan biaya uang kuliah atau Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan (BOP-B) sebesar Rp 100.000 hingga Rp 5.000.000 per semester untuk jurusan IPS, atau Rp 100.000 hingga Rp 7.500.000 per semester untuk jurusan IPA.

"Rentang biaya BOP-B tersebut disesuaikan dengan kemampuan dan tanggungan finansial orangtua/wali mahasiswa," katanya.

Pembebasan Uang Pangkal (UP) bagi mahasiswa S-1 Reguler dimungkinkan karena kebijakan UI untuk mengalokasikan beban biaya UP dari dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang diperoleh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dengan demikian, kata dia, UP program S-1 Reguler tidak lagi dibebankan kepada orangtua/wali mahasiswa.

Ia mengatakan, kebijakan tersebut sebagai salah satu bentuk komitmen dan upaya UI dalam pemerataan kesempatan yang sama bagi semua anak bangsa dari berbagai lapisan masyarakat untuk dapat berkuliah di UI dengan kemampuan akademik (bukan kemampuan ekonomi).

Program pendidikan S-1 Reguler UI terbuka bagi lulusan SMA/Sederajat tahun kelulusan 2013, 2012, dan 2011. Program S-1 Reguler UI menawarkan 56 pilihan program studi (prodi) yang terdiri dari 25 prodi IPA dan 31 prodi IPS yang dapat ditempuh melalui tiga seleksi, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Masuk UI (SIMAK UI).

BOPTN merupakan bantuan operasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bagi perguruan tinggi negeri untuk mendorong peningkatan kualitas perguruan tinggi.

Anggaran tersebut dapat dialokasikan untuk pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, biaya pemeliharaan pengadaan, penambahan bahan praktikum/kuliah, pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan, pembiayaan langganan daya dan jasa, honor dosen non-pegawai negeri sipil, dan kegiatan lain yang merupakan prioritas dalam renstra perguruan tinggi masing-masing.(kompas.com)

Tahun Ini UI Membebaskan Uang Pangkal

http://assets.kompas.com/data/photo/2012/04/10/1145398620X310.jpg
Universitas Indonesia pada tahun akademik 2013/2014 membebaskan uang pangkal bagi para mahasiswa baru program pendidikan S-1 Reguler, kata Sekretaris UI Prof I Ketut Surajaya, MA dalam siaran pers, Sabtu (2/2/2013).   

Dengan demikian, mahasiswa baru S-1 reguler hanya akan dikenakan biaya uang kuliah atau Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan (BOP-B) sebesar Rp 100.000 hingga Rp 5.000.000 per semester untuk jurusan IPS, atau Rp 100.000 hingga Rp 7.500.000 per semester untuk jurusan IPA.

Rentang biaya BOP-B tersebut disesuaikan dengan kemampuan dan tanggungan finansial orangtua/wali mahasiswa

Pembebasan Uang Pangkal (UP) bagi mahasiswa S-1 Reguler dimungkinkan karena kebijakan UI untuk mengalokasikan beban biaya UP dari dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang diperoleh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dengan demikian, kata dia, UP program S-1 Reguler tidak lagi dibebankan kepada orangtua/wali mahasiswa.

Ia mengatakan, kebijakan tersebut sebagai salah satu bentuk komitmen dan upaya UI dalam pemerataan kesempatan yang sama bagi semua anak bangsa dari berbagai lapisan masyarakat untuk dapat berkuliah di UI dengan kemampuan akademik (bukan kemampuan ekonomi).

Program pendidikan S-1 Reguler UI terbuka bagi lulusan SMA/Sederajat tahun kelulusan 2013, 2012, dan 2011. Program S-1 Reguler UI menawarkan 56 pilihan program studi (prodi) yang terdiri dari 25 prodi IPA dan 31 prodi IPS yang dapat ditempuh melalui tiga seleksi, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Masuk UI (SIMAK UI).

BOPTN merupakan bantuan operasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bagi perguruan tinggi negeri untuk mendorong peningkatan kualitas perguruan tinggi.

Anggaran tersebut dapat dialokasikan untuk pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, biaya pemeliharaan pengadaan, penambahan bahan praktikum/kuliah, pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan, pembiayaan langganan daya dan jasa, honor dosen non-pegawai negeri sipil, dan kegiatan lain yang merupakan prioritas dalam renstra perguruan tinggi masing-masing.(kompas.com)

Pekan Bahasa Italia di UI

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/01/2209584p.jpg
SUPERIOR QUANTUM - Universitas Indonesia menggelar pekan Bahasa Italia pada Senin, 17 Oktober 2011 pukul 10.30 sampai 11.30 di Auditorium Gedung II, Kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI, Kota Depok.

"Acara ini digelar sebagai bentuk apresiasi Kedutaan Besar Italia di Indonesia terhadap UI atas kerjasama yang telah terjalin baik selama ini," jelas Kepala Kantor Komunikasi UI Vishnu Juwono, Jumat (14/10/2011).

Pekan Bahasa Italia digelar di seluruh dunia setiap tahun pada bulan Oktober sejak tahun 2001. Acara ini diharapkan dapat mempromosikan bahasa Italia lewat berbagai aspek kebudayaan di seluruh dunia.

Acara ini digelar atas kerja sama Akademi della Crusca Francsesco Sabatini dengan Direktorat Jenderal Kerjasama Promosi Budaya dan Menteri Luar Negeri Italia.

Rencananya, pembukaan acara ini dihadiri oleh Rektor UI Prof Dr der Soz Gumilar Rusliwa Somantri dan Duta Besar Italia untuk Indonesia Federico Failla.

Selama acara berlangsung, panitia menggelar kursus singkat Bahasa Italia pameran mengenai kesenian, arsitektur, dan teknologi mengenai Italia.
Sumber :

Pesan Mendiknas untuk UI

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/06/22/1055142620X310.jpg
SUPERIOR QUANTUM - Semakin memanasnya polemik di tubuh Universitas Indonesia membuat pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional M Nuh, ikut turun tangan untuk memediasi. Mediasi tersebut dilakukan pada Selasa (13/9/2011) malam, yang dihadiri oleh elemen di UI, di antaranya Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri beserta jajarannya, Majelis Wali Amanat, dan dekan.

Seusai pertemuan, Nuh mengungkapkan, ada dua hal yang ditekankannya dan dipesankan kepada UI. Pertama, menjaga keutuhan dan martabat UI. Kedua, harus dapat dipastikan tetap terciptanya suasana kondusif dalam proses belajar mengajar atau pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi. Nuh mengatakan, ia menekankan hal ini untuk membentengi keberlangsungan proses perkuliahan di UI dan telah disetujui oleh semua pihak.

"Target penyelesaian masalah yang terjadi di UI sebelum masa MWA habis, yaitu awal Januari 2012. Kalau mau menyelesaikan, tentu tidak boleh lebih dari waktu itu," kata Nuh, Selasa malam di Jakarta.

Ia melanjutkan, Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi (RUU PT) yang saat ini sedang dibahas bisa dijadikan acuan untuk memilih opsi mana yang paling sesuai untuk menyelesaikan permasalahan UI. RUU PT ditargetkan akan diselesaikan pada tahun ini.

"Di dalam draf UU PT terdapat beberapa opsi. Karena kita tidak boleh melakukan penyeragaman, itu salah satu amanat Mahkamah Konstitusi (MK). Misalnya, dalam tata kelola, apakah mau menggunakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) atau boleh juga menjadi Badan Layanan Umum (BLU)," jelasnya.

Lebih jauh, Nuh menjelaskan, dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 66 terdapat lima prinsip dalam tata kelola perguruan tinggi, yaitu nirlaba, akuntabel, transparan, efisien, dan berkeadilan.

"Nah, itulah lima prinsip dalam PP No 66. Sehingga memakai model apa pun, jenis apa pun, jiwanya tetap nirlaba," ujarnya.

Jika ada yang meragukan, Nuh menambahkan, bisa ditanyakan kepada dewan audit. Menurutnya, untuk memperbaiki tata kelola di UI arahnya dititikberatkan pada pola komunikasi, di antaranya berupa sosialisasi kegiatan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban.

"Diminta atau tidak, siapa saja harus menyampaikan prinsip-prinsip transparan sebagai konsekuensi dari UU Keterbukaan Informasi Publik. Intinya, suasana kondusif, proses belajar dan mengajar, serta pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi adalah hal utama yang harus dijaga. Mereka (UI) sudah menyepakati itu," kata Nuh.

Pihak UI: Surat Kaleng Hanya Timbulkan Polemik!

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/09/10/1100439620X310.jpg
SUPERIOR QUANTUM - Pihak Universitas Indonesia (UI) menyatakan terus berusaha menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, seperti Majelis Wali Amanat (MWA) UI, Dewan Guru Besar (DGB) UI, serta Kementrian Pendidikan Nasional untuk bersama-sama mencari jalan keluar mewujudkan dasar-dasar hukum lebih kuat, baik melalui UU PT atau instrumen hukum pemerintah lainnya terkait dengan dibatalkannya UU BHP yang belakangan menjadi salah satu pemicu kisruh di perguruan tinggi negeri tersebut.

Demikian diungkapkan Direktur Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Vishnu Juwono, Sabtu (0/9/2011), menanggapi pernyataan para pakar dan guru besar UI yang menggelar konferensi pers di di Taman Pascasarjana FEUI, Salemba, Jakarta, Jumat (9/9/2011) kemarin. Dalam konferensi pers tersebut pakar komunikasi sekaligus dosen pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (Fisip UI), Effendi Gazali, menyatakan bahwa inti masalah berujung kisruh di UI belakangan ini adalah persoalan pencabutan gelar Doktor Honoris Causa kepada Raja Arab Saudi.

Effendi juga mengatakan, masalah pemberian gelar tersebut menjadi besar karena adanya komentar-komentar dari orang-orang yang tidak mengerti inti masalah sebenarnya (Baca: Masalah UI Jangan Seperti "Rekening Gendut"). Persoalan harus diperhatikan justeru adalah konten dari pemberian gelar tersebut, check and balance informasi, serta akuntabilitas dan transparansi dari sistem tata kelola di UI.

"Masalah pemberian gelar ini harusnya sudah clear," tambahnya.

Selain itu, lanjut Effendi, ihwal beredarnya surat kaleng berjudul "Dokumen Rahasia, Rekaman Percakapan dari Skenario Besar Penggulingan Rektor Universitas Indonesia" berisi 33 nama yang dituduh sebagai pelaku rencana penggulingan rektor UI Gumilar R Somantri adalah tidak benar.

Menanggapi hal tersebut, Vishnu mengatakan bahwa keberadaan surat kaleng yang seolah-olah memposisikan sebagai dukungan rektor sangat disesalkan. Hal tersebut dinilainya dapat menimbulkan polemik lebih tajam lagi di dalam lingkungan warga UI.

"Kami setuju bahwa cara-cara tersebut adalah jauh dari nilai-nilai akademis yang dijunjung tinggi oleh UI," ujar Vishnu.

Lebih lanjut Vishnu mengungkapkan, bahwa pada dasarnya pihak UI terbuka terhadap substansi input dari aspek-aspek hukum dan keberadaan organ-organ di UI, serta cara-cara terbaik dalam mengelola masa transisi BHMN menuju PTN terkait dibatalkannya UU BHP.

"Kami mengajak seluruh pihak, termasuk yang paling kritis untuk duduk bersama-sama memperbaikinya," kata Vishnu.

BEM UI Jamin Tak Intimidasi Mahasiswa Asal Malaysia

http://www.antarasumut.com/wp-content/uploads/2008/10/malaysia.jpg

Ketegangan antara Indonesia dan Malaysia terus memanas. Rasa nasionalisme dan kedaulatan yang diusung oleh masyarakat Indonesia juga terus berlangsung lewat unjuk rasa di sejumlah daerah.

Meski begitu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Imaddudin menjamin tidak akan terjadi perpecahan atau pun pertengkaran terhadap mahasiswa asal Malaysia yang berkuliah di kampus UI Depok. Menurutnya, meski para pemimpin bangsa kedua negara tersebut sedang bersitegang, namun tak ada pengaruh terhadap kegiatan akademik di dalam kampus.

“Biasa saja sih tidak ada pengaruhnya, karena mereka juga membaur dengan kami. Kita jamin tak ada intimidasi terhadap mereka,” ujarnya kepada okezone, di Depok, Selasa (31/8/2010).

Namun menurutnya, pemerintah Indonesia seharusnya lebih tegas terhadap pemerintah Malaysia. Pemerintah Indonesia, kata Imaduddin, harus mempunya posisi dan sikap dalam politik global.

“Bahwa pemerintah seharusnya tidak hanya bisa menerapkan zero enemy thousand friends. Karena bagaimanapun juga, Indonesia harus punya standing point yang jelas, dan tetap itu semua merupakan sikap untuk melindungi kedaulatan negara dan rakyatnya. Karena itulah hakekat dan substansi dari eksistensi sebuah pemerintahan dan negara,” kata Imaddudin.

Sementara itu, Deputi Sekretariat Pimpinan UI Devie Rahmawati membenarkan tidak adanya pengaruh atas ketegangan kedua negara dengan situasi belajar mengajar di dalam kampus. Sesuai data UI, kata Devie, terdapat 10 orang mahasiswa asal Malaysia mengenyam pendidikan di UI.

“Data mahasiswa Malaysia di UI tahun 2008 ada dua orang, tahun 2009 ada empat orang, pada 2010 ada empat orang, total 10 orang, tidak ada pengaruh lagipula mahasiswa lagi liburan juga,” tandas Devie.

X'tyna Martha, Raih IPK Tertinggi Vokasi UI

http://i.okezone.com/content/2010/08/26/373/367105/dbsQrchArA.jpg

Mahasiswi Program Studi Administrasi Asuransi dan Aktuaria Universitas Indonesia (UI) X’tyna Martha meraih predikat wisuda dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi program vokasi/diploma UI. Martha meraih IPK 3,79. Sementara, IPK tertinggi pada Program Sarjana Ekstensi, berhasil diraih oleh Abdul Musawir dari Program Sarjana Ekstensi Ilmu Hukum dengan IPK 3,63.

Martha dan Abdul adalah dua dari 2.743 wisudawan yang mengikuti upacara wisuda dan penyambutan mahasiswa baru Program Vokasi/Diploma dan Program Sarjana Ekstensi Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010 hari ini (26/8/2010) di Gedung Balairung UI, Kampus Depok.

Kepala Kantor Komunikasi UI Vishnu Juwono menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari 1.519 wisudawan program Vokasi/Diploma dan 1.224 wisudawan Program Sarjana Ekstensi. Sebanyak 136 orang di antaranya meraih predikat cumlaude.

Dalam upacara wisuda yang akan dipimpin oleh Rektor UI Gumilar R Somantri tersebut, predikat lulusan termuda Program Vokasi/ Diploma diraih oleh Prita Raska dari Program Studi Administrasi Perkantoran dan Sekretaris. "Prita mampu menyelesaikan studinya dalam waktu enam semester pada usia 20 tahun satu bulan,” ujar Vhisnu kepada wartawan, Kamis 26 Agustus, kemarin.

Total lulusan yang akan diwisuda UI pada Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010 meluluskan 8.426 wisudawan. Mereka terdiri dari 2.464 lulusan program sarjana reguler, 77 lulusan program sarjana kelas internasional, serta 842 lulusan program profesi, 217 lulusan program spesialis, 1.997 lulusan program magister, dan 86 lulusan program doktor.

Para wisudawan tersebut mengikuti tiga prosesi wisuda yaitu untuk program sarjana ekstensi dan program diploma/vokasi; program profesi, spesialis, magister dan doktor; serta program sarjana reguler dan kelas khusus internasional.(okezone.com)

Tantia, Peraih IPK Tertinggi di UI

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/08/26/2022534620X310.jpg

Setelah terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi UI 2010 dan dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi Nasional 2010, Tantia Dian Permata, mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), menjadi satu di antara 275 wisudawan yang berpredikat cum laude untuk program S-1 reguler di Universitas Indonesia.

Tahun ini, Tantia terpilih sebagai mahasiswa UI berpredikat cum laude dengan raihan IPK tertinggi, 3,90. Sementara di Kelas Internasional terdapat 11 wisudawan yang juga mendapatkan predikat cum laude. IPK tertinggi Kelas Internasional diraih oleh Siti Soraya Larasati dari fakultas psikologi dengan nilai 3,81.

Kepala Kantor Komunikasi dan Humas UI, Visnu Juwono, menuturkan, dari total 8.426 wisudawan UI tahun ini meliputi 2.464 program sarjana reguler (S-1), 77 program sarjana Kelas Internasional, 1.224 program Sarjana Ekstensi, 1.519 program Diploma, 842 program Profesi, 217 program Spesialis, 1.997 program Magister, serta 86 program Doktor. Adapun wisudawan termuda UI diraih oleh Jennifer dari FTUI.

"Dengan IPK 3,53, Jennifer berhasil menyelesaikan studinya di usia 19 tahun lebih 4 bulan," ujr Visnu.(kompas.com)

UI Gelar Wisuda Hari ini

http://i.okezone.com/content/2010/08/25/373/366556/O1bXcSIncR.jpg
Universitas Indonesia (UI) akan menggelar wisuda atas ribuan mahasiswanya selama tiga hari berturut–turut, mulai hari ini (26/8/2010), hingga 28 Agustus mendatang.

Pada Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010, UI akan mewisuda 8.425 alumni, terdiri dari 2.463 lulusan program sarjana reguler, 77 lulusan program sarjana kelas internasional, 1.224 lulusan program sarjana ekstensi, dan 1.519 lulusan program diploma.

Acara yang bertempat di Balairung Kampus UI Depok tersebut, hari ini (26/8/2010) digelar untuk program sarjana reguler dan kelas internasional. Sedangkan Jumat (27/8/2010), wisuda digelar untuk program sarjana ekstensi dan program diploma/vokasi, sementara Sabtu (28/8/2010) untuk program profesi, spesialis, magister dan doktor.

Kepala Kantor Komunikasi UI Vhisnu Juwono mengatakan, acara wisuda sekaligus merupakan acara penyambutan ribuan mahasiswa baru. Para mahasiswa baru, kata Vhisnu, sejauh ini juga sudah melaksanakan orientasi sebagai wujud kemandirian dan kedisiplinan. "Sekaligus menyambut mahasiswa baru di Balairung. Kemarin kan juga sudah ikut OKK, tinggal sambutan peresmiannya saja,” katanya kepada okezone, Rabu 25 Agustus, kemarin.

Vhisnu menambahkan, mahasiswa program profesi yang akan diwisuda sebanyak 842 mahasiswa, serta 217 mahasiswa dari program spesialis. Sedangkan jumlah mahasiswa baru UI Tahun Akademik 2009/201 adalah 5.457 mahasiswa program sarjana reguler, 341 program sarjana kelas internasional, 1.757 program sarjana ekstensi, 2.165 program vokasi, 153 program profesi, 3.686 program magister dan 581 program doktor

”Sebanyak 1.997 mahasiswa dari program magister dan 86 mahasiswa program doktor. Mahasiswa baru masih terbanyak dari jurusan kedokteran dan komunikasi, ataupun ekonomi,” tandasnya.

UI Koleksi 298 Profesor

http://www.kabarindo.com/photo/rektorat-ui.jpg

Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Roesliwa Soemantri secara resmi mengukuhkan dekan Fakultas Ekonomi (FE) Firmanzah sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Manajemen Stratejik. Dengan diresmikannya Firmanzah, maka UI telah memiliki 298 guru besar dengan gelar profesor seluruhnya.

Gumilar mengatakan, Firmanzah menjadi guru besar ke-21 yang dikukuhkan UI tahun ini. Firmanzah, kata Gumilar, juga merupakan guru besar pertama melalui jalur Badan Hukum Milik Negara (BHMN) UI.

“UI memiliki 298 guru besar full profesor, belum lagi ditambah dengan rektor kepala, jumlahnya besar sekali. 220 guru besar adalah pria, dan 78 adalah wanita. (Jumlah guru besar wanita tersebut) sudah lebih dari 30 persen. Saya juga heran kenapa kalau wisuda banyak wanita, tetapi kalau guru besar kebanyakan pria,” katanya usai mengukuhkan Firmanzah di Balai Sidang UI, Rabu 18 Agustus lalu.

Gumilar menyebutkan, Firmanzah merupakan dekan FE sejak 2009 dan merupakan dekan termuda dalam sejarah UI. Gumilar menambahkan, Firmanzah menyelesaikan S1-nya di FEUI, kemudian melanjutkan progam magister di UI dan University Pierre Mendes-Grenoble (Prancis). Dia meraih PhD dalam bidang manajemen stratejik internasional dari University of Pau et Pays de I’Adour (Prancis).

“Firmanzah adalah dekan dan guru besar termuda, baru saja menikah dan tengah menanti juniornya. Dia lulus dari S1 UI tahun 1998 saat reformasi tengah bergulir. Kami patut berbangga, saya ucapkan selamat,” tandasnya.(okezone.com)

Dulu Dekan Termuda, Kini Guru Besar....

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/08/18/1938137620X310.jpg

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Firmanzah resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Manajemen Stratejik, Rabu (18/8/2010) sore di Balai Sidang UI. Firmanzah menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul "Coordination-Capability dan Daya Saing Nasional: Peran ’Boundary-Spanner’ dalam Prespektif Struktural-Interaksionisme".

Firmanzah adalah Dekan FEUI sejak 2009 dan merupakan dekan termuda dalam sejarah UI. Pria 34 tahun ini menyelesaikan S-1 di FEUI, kemudian melanjutkan program magister-nya di UI dan University Pierre Mendes-Grenoble (Perancis). Ia meraih gelar PhD dalam bidang manajemen stratejik internasional dari University of Pau et Pays de l’ Adour (Perancis). Saat ini, Firmanzah tercatat sebagai Guru Besar pertama dari jalur BHMN UI.

Firmanzah mengemukakan, fokus studinya pada peran boundary-spanner untuk melakukan koordinasi antarunit sangatlah penting. Kemampuan boundary-spanner untuk secara aktif menjaga keterkaitan (linkage), kepercayaan (trust), kerja sama kelembagaan, berkomunikasi, dan menyelesaikan konflik kelembagaan akan sangat menentukan kualitas koordinasi antarunit.

Materialisasi dari tugas dan peran boundary-spanner adalah boundary-object yang berfungsi sebagai obyek medium dan perekat interaksi antarunit. Dengan demikian, kapabilitas koordinasi tidak hanya ditentukan oleh kualitas boundary-spanner, tetapi juga oleh boundary-object yang mengambil bentuk seperti regulasi, kontrak, dan kesepakatan kerja.

"Penerimaan kolektif dari hal-hal tersebut berkorelasi positif terhadap hubungan interaksionisme dari unit-unit terkait. Begitu juga sebaliknya, terjaganya interaksi yang baik karena terdapat common-understanding dan koordinasi akan terbangun dan nantinya akan menghasilkan kesepakatan yang dapat diterima oleh setiap unit. Kohesivitas antarunit akan mengurangi biaya transaksi dan menciptakan eksternalitas positif bagi lingkungan eksternal," ujarnya.

Oleh karena itu, upaya meningkatkan daya saing Indonesia membutuhkan strategi penataan hubungan kelembagaan, baik itu di lembaga tingkat nasional, daerah, maupun industri. Menurut Firmanzah, pekerjaan ini merupakan tugas kolektif dari setiap elemen bangsa Indonesia. Karena pengalaman sejumlah negara seperti Finlandia, Singapura, China, Jepang, dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa pembangunan daya saing nasional selalu dimulai dari perbaikan dan intesifikasi koordinasi kelembagaan.

"Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang berperan sebagai boundary-spanner untuk berinteraksi dengan yang lain dalam membangun keterkaitan, komunikasi, dan kerja sama kelembagaan. Hanya dengan ini, daya saing Indonesia dapat ditingkatkan melalui penggabungan semua sumber daya dan keunggulan nasional," ujar Firmanzah.(kompas.com)

Anak UI Cuma Diarahkan untuk Belajar?

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2009/11/21/1228588620X310.jpg

Para mahasiswa baru Universitas Indonesia (UI) tahun akademik 2010/2011, Rabu (18/8/2010), mulai mengikuti program Pengenalan Sistem Akademik Universitas Indonesia (PSAUI) dan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) 2010. PSAUI dan OKK 2010 akan diisi berbagai seminar, salah satunya seminar tentang simulasi demonstrasi mahasiswa.

"Ditegaskan sekali lagi, UI tidak mengajarkan mahasiswanya untuk melakukan demonstrasi, tetapi hanya diberi gambaran dan simulasi mengenai demonstrasi, itu pun hanya ada di salah satu bagian acara saja," ujar Project Officer OKK UI 2010, Riansyah Setiaputra, Rabu (18/8/2010) di Jakarta.

Dia menambahkan, simulasi demo tersebut hanya diberikan gambaran dan tanpa disertai nama organisasinya. "Tidak ada organisasinya, jika pun mau berdemo harus ada alasan yang jelas dan biasanya ada di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)," lanjut Riansyah.

Riansyah mengakui, saat ini mahasiswa UI memang lebih banyak diarahkan untuk kegiatan akademis dibandingkan berorganisasi. Dia beralasan, Rektor UI Gumilar R Rusliwa sendiri memang menginginkan mahasiswanya untuk belajar saja.

"Rektor khawatir dengan keselamatan anak didiknya, jadi kontribusi untuk belajarnya lebih banyak, sementara demonstrasi dilakukan hanya skala kecil saja. Itu pun dengan alasan yang jelas," sambung Riansyah.

Tahun ini, kata dia, kegiatan orientasi mahasiswa baru UI mengusung tema "UI Untukmu Indonesia; Peranan Mahasiswa dalam Menjawab Tantangan Bangsa", yang artinya membuat mahasiswa baru UI menjadi bagian dari keluarga besar UI dan akan mengabdi kepada masyarakat. Tema ini untuk merepresentasikan mahasiswa agar aktif mengabdi kepada masyarakat dengan bermacam kegiatan organisasi.

"Ya, mereka memang harus mengabdi kepada masyarakat, sesuai dengan keinginan dan bidang mahasiswa masing-masing," lanjut Riansyah.

Adapun PSAUI dan OKK 2010 dengan Program Reguler dan Internasional akan diikuti sebanyak 4.500 mahasiswa UI hingga Sabtu (21/8/2010). Untuk program paralel dan vokasi akan diikuti 2.000 mahasiswa.

"PSAUI dan OKK 2010 cukup diadakan satu hari saja, dan dimulai dari pukul 07.00-12.00, sehingga tidak mengganggu waktu puasa," ungkap Riansyah.(kompas.com)

"Ospek Damai" di Universitas Indonesia(UI)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMx-Bv0YtiaOeRuL7BuwirPq27OR26J0listve-kwDk_NjVypJ8BttvN3ZpFv5nYSGlDJxMe4C6BB0pUKm12MfU5qzFiqt0CNOqo29oXBrBI3gvVhlkqb0s5T-pUjvtXGnBVPkqOU3BHE/s320/_02_3264aha.jpg

Para mahasiswa baru Universitas Indonesia (UI) tahun akademik 2010/2011, Rabu (18/8/2010), mulai mengikuti program Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) & Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) 2010. Rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan sampai Sabtu (21/8/2010) di Balairung Kampus UI, Depok.

PSAUI dan OKK UI 2010 akan diisi oleh beragam kegiatan edukatif yang dibuka oleh Rektor UI Prof Dr. der Soz Gumilar R Somantri. Acara diawali dengan Training Pre ESQ ”Internalisasi Visi UI” oleh Ary Ginanjar dan dilanjutkan dengan Kuliah Umum “Melahirkan Ilmuan Muda yang Berintegritas dan Berpretasi di Level Dunia” yang akan disampaikan Menteri Riset dan Teknologi RI Suharna Surapranata dan Prof Tery Mart (Ilmuan Internasional).

"Memang dikemas secara berbeda dari tahun sebelumnya, apalagi kegiatan ini bertepatan dengan bulan ramadhan," kata Kepala Kantor Komunikasi UI Visnu Juwono, di Depok, Rabu (18/8/2010).

Tahun ini, kegiatan orientasi dikemas dalam bentuk talkshow bertema ”UI Untukmu Indonesia Peranan Mahasiswa dalam Menjawab Tantangan Bangsa”. Acara ini menghadirkan Prof Emil Salim sebagai keynote speaker serta tokoh nasional seperti Dr Adhyaksal Dault, Ninik El Karim, Prof. Dr. Rhenald Kasali, Taufiq Ismail, dan Taufik Basari.

"Kami berharap konsep ini sejalan dengan upaya kami menanamkan budaya damai dan anti kekerasan dalam kegiatan orientasi mahasiswa baru selain sebagai ajang pengenalan kehidupan kampus yang komprehensif," kata Visnu.

Ia berharap, para mahasiswa semakin mampu menumbuhkan budaya berfikir ilmiah, menanamkan jiwa kepemimpinan, menanamkan budaya anti plagiarism dan anti korupsi, serta menanamkan pentingnya nilai sebuah pergerakan terutama pergerakan sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara, dan menanamkan nilai nasionalisme serta rasa cinta terhadap almamaternya sehingga memiliki rasa empati terhadap realita bangsa dan tergugah untuk berperan aktif menjadi bagian dari solusi atas permasalahan yang ada di negeri ini.

Ribuan Mahasiswa Baru UI Jalani Orientasi

http://i.okezone.com/content/2010/08/18/373/364282/9S003L0qFi.jpg

Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan program Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) & Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) 2010 bagi sebanyak lima ribu mahasiswa baru. Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan pada 18-21 Agustus 2010 di Balairung Kampus UI Depok.

PSAUI dan OKK UI 2010 akan diisi oleh beragam kegiatan edukatif. Diawali dengan Training Pre ESQ Internalisasi Visi UI oleh Ary Ginanjar pada 18 Agustus 2010, kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum Melahirkan Ilmuan Muda yang Berintegritas dan Berpretasi di Level Dunia.

Kepala Kantor Komunikasi UI Vhisnu Juwono mengatakan, rangkaian kegiatan OKK UI 2010 dikemas secara berbeda dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini, kata Vhisnu, kegiatan orientasi mahasiswa UI akan dikemas dalam bentuk talkshow dengan tema UI Untukmu Indonesia Peranan Mahasiswa dalam Menjawab Tantangan Bangsa.

“Rangkaian program PSAU dan OKK UI 2010 merupakan bentuk komitmen UI dalam rangka menanamkan budaya damai dan anti kekerasan dalam kegiatan orientasi mahasiswa baru. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi media untuk mengenalkan kehidupan kampus yang komprehensif, menumbuhkan budaya berfikir ilmiah, menanamkan jiwa kepemimpinan,” katanya kepada wartawan, belum lama ini.

Selain itu, lanjut Vhisnu, kegiatan tersebut diharapkan dapat menanamkan budaya anti plagiarism dan anti korupsi. Vhisnu menambahkan, serta menanamkan pentingnya nilai sebuah pergerakan terutama pergerakan sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.

“Juga menanamkan nilai nasionalisme serta rasa cinta terhadap UI sehingga mereka memiliki rasa empati terhadap realita bangsa dan tergugah untuk berperan aktif menjadi bagian dari solusi atas permasalahan yang ada di negeri ini,” tandasnya.(okezone.com)