SUPERIOR QUANTUM - Malaysia sedang mempertimbangkan untuk mendorong anak laki-laki agar mau kuliah. Ini merupakan upaya Pemerintah Malaysia untuk meningkatkan ketidakseimbangan gender di perguruan tinggi.
"Ketidakseimbangan gender merupakan fenomena dunia, tapi kami harus menemukan cara untuk menyeimbangkannya. Pelatihan kejuruan akan mengatasi masalah putus sekolah. Kami harus mempertahankan mereka dalam suatu sistem," kata Wee kepada AFP, Selasa (13/9/2011).
Pada Juli lalu, rasio antara pendaftar perempuan dan laki-laki di universitas, sebesar 65:35. Pada masa mendatang, ketidakseimbangan gender di universitas negara dengan mayoritas warga Muslim ini diperkirakan sebesar 70 perempuan berbanding 30 laki-laki.
Upaya untuk meningkatkan minat laki-laki di bidang laki-laki juga akan melibatkan mahasiswa laki-laki. Diharapkan, mereka bisa mendorong siswa sekolah agar melanjutkan pendidikan.
Namun, Menteri Wee tidak menjelaskan dengan rinci rencana dan bagaimana pendidikan vokasional mengoreksi ketidakseimbangan gender di dunia pendidikan tinggi Malaysia. Menurut media lokal, ketidakseimbangan gender semakin meningkat selama beberapa dekade.